Sabtu, 07 Agustus 2010

Pengantar Doa

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia, hidayah dan menjanjikan ijabah bagi yang berdoa. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menyampaikan hidayah bagi seluruh umat manusia.
Bedoa adalah inti ibadah, demikian sabda Rasululullah. Karena inti ibadah maka setiap ibadah tanpa doa bagaikan buah tanpa isi

Sejarah mencatat bahwa telah terjadi keajaiban-keajaiban pada saat hamba-hamba Allah SWT terjepit tak berdaya oleh kenyataan hidup, namun akhirnya dapat melepaskan diri dari mara bahaya dan menemukan jalan keluar. Semuanya atas rahmat Allah SWT yang bias diketuk dengan doa.

Ketika Nabi a belum Zakaria AS dan istrinya sampai tua renta belum memiliki keturunan, sementara segala daya dan upaya telah mereka tempuh, namun hanya kesedihan dan keputusasaan yang didapat, maka dengan segala kepasrahan Zakaria berdoa: ya Tuhanku, jangan biarkan saya hidup sendirian dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi warisan. Akhirnya atas kehendak Allah sebuah keajaiban terjadi, istri Zakaria mengandung dan melahirkan bayi laki-laki yaitu Yahya, yang kelak meneruskan perjuangan ayahnya dan dipilih oleh Allah sebagai salah satu rasul-Nya.

Masih banyak lagi kisah keajaiban yang diabadikan dalam dalam Alquran dan hadits. Semua itu menjadi bukti bahwa betapapun perkasanya seseorang, dia tetaplah sebuah makhluk kecil tak berdaya ditengah belantara jagat yang bias berubah-ubah.
Doa tidak bias dilawankan dan dipisahkan dengan ikhtiar lahir. Keduanya adalah perintah Allah sehingga masing-masing dari keduanya adalah komplemen bagi yang lain. Kedauanya harus menyatu secara seimbang dalam kehidupan seorang muslim kaafah yang tak kenal putus asa karena doa dan tawakal, tak kenal malas karena kewajiban ikhtiar. (wallohu a'lam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar